Seperti yang kita ketahui, kanker adalah penyakit sangat mematikan yang dapat mengancam siapa saja dan dimana saja. Terdapat beberapa penyebab atau pencetus dari terjadinya penyakit ini. Sebut saja kanker otak yang belakangan ini di kait-kaitkan dengan radiasi ponsel. Beberapa pengobatan ditawarkan hadir sebagai solusi baik berupa pengobatan medis maupun non medis (herbal) yang masing-masing mempunyai konsekuensi tersendiri. Untuk selanjutnya kita akan membahas tentang radiasi ponsel dan tanaman obat kanker.
Sampai saat ini korelasi antara radiasi ponsel dengan kanker otak masih diperdebatkan, setidaknya oleh para praktisi kesehatan. Beberapa diantara mereka mengungkapkan bahwa pemakaian ponsel atau handphone yang berlebihan dapat menimbulkan kanker tapi sebagian masih meragukannya dengan alasan sampai detik ini bukti mengenai hal tersebut belumlah cukup.
Sebagai masyarakat awam akan hal ini tentunya kita harus berhati-hati dan bersikap waspada. Dan sebagai wujud nyata untuk meminimalisir efek dari radiasi ponsel tersebut kita perlu membatasi dalam hal penggunaan. Selain itu perlu juga untuk mengetahui cara pengobatan beserta pencegahan dari penyakit kanker itu sendiri. Berikut akan kita sajikan kiat-kiat dan pengetahuan mengenai radiasi ponsel dan tanaman obat kanker dengan tanaman herbal yang hampir tidak mengandung resiko maupun efek samping.
Mengkudu
Mengkudu (Bancudus latifolia) adalah salah satu tanaman obat yang bisa mengurangi resiko kanker. Daging buah mengkudu atau pace (Morinda citrifolia L.) di dalamnya terdapat dammacanthel, zat anti kanker yang dapat memerangi pertumbuhan sel abnormal pada stadium prakanker dan bisa mencegah perkembangan sel kanker.
Kunyit Putih
Kunyit putih merupakan tumbuhan yang mempunyai khasiat anti kanker. Meski begitu hanya kunyit putih dengan jenis mangga (Curcuma mangga) yang tumbuh terbatas di tempat bersuhu dingin di Indonesia, yang bisa dimanfaatkan mencegah atau mengobati kanker. Kunyit putih mempunyai karekteristik tertentu, diantaranya bintik umbi menyerupai umbi jahe dan berwarna kuning krem.
Rumput Jalang
Tanaman Vinkristin atau di pulau Sumatera populer dengan nama rumput jalang dapat digunakan untuk bahan obat kanker bronkial, kanker payudara, tumor ganas pada ginjal dan semua jenis tumor ganas yang mula-mulanya menyerang urat saraf maupun otot. Selain itu juga mengandung alkaloid cabtharanthin diyakini mampu mendesak dan melarutkan inti sel kanker.
Keladi tikus
Keladi tikus (Typhonium Flagelliforme/Rodent Tuber) tanaman yang satu ini mengandung obat yang terbukti mampu menghentikan dan mengobati berbagai macam penyakit kanker. Guna memperlambat pertumbuhan sel kanker, tiga batang keladi tikus beserta dengan daunnya (kira-kira 50 gram) direndam dalam waktu 30 menit, tumbuk halus dan peras. Air perasan ini disaring lalu dikonsumsi. Di negara tetangga Malaysia, telah diadakan pengujian secara ilmiah mengenai khasiat keladi tikus. Bahkan negeri jiran telah memasarkan ekstrak keladi tikus dalam bentuk pil dan teh bubuk yang dicampur dengan tanaman obat lainnya dalam dosis tertentu.
Tapak Dara
Tumbuhan Tapak dara (Catharanthus roseus) telah terbukti sebagai bahan pencegah dan pembersih sel kanker. Tanaman yang masuk famili Apocynaceae atau kamboja-kambojaan ini selain mempunyai bunga yang indah didalamnya terdapat dua senyawa golongan alkaloid vinka yakni vinblastin dan vinkristin yang mampu menghambat penyebaran dan perbanyakan sel kanker.
Demikian tadi ulasan terkait radiasi ponsel dan tanaman obat kanker yang disertai beberapa jenis tanaman obat herbal yang dipercaya dapat mengurangi atau bahkan mengobati resiko kanker baik yang disebabkan oleh penggunaan handphone yang berlebihan maupun penyebab lainnya. Masih banyak tanaman lain yang karena keterbatasan penulis sehingga tidak dapat menyajikan semuanya. Untuk Anda yang belum mengidap penyakit kanker, disarankan melakukan sedikit tips yaitu mengkonsumsi tumisan sawi, kembang kol, brokoli, wortel, tomat dan daging ikan dengan sedikit bumbu garam dan bawang putih, yang mampu menjadi makanan kaya akan zat antikanker. Hal ini berdasarkan Penelitian Universitas Harvard terhadap 48.000 orang di tahun 1995 menunjukkan risiko terkena kanker prostat untuk mereka yang menkonsumsi 10 kali hidangan yang mengandung tomat per minggu dapat turun mencapai hampir separuhnya.