Bunga Pukul Empat dan Khasiatnya

Bookmark and Share
KEMBANG PUKUL EMPAT
Mirabilis jalapa L. ( Zi mo li )
By Oktria Handayani
Bunga Pukul Empat

Familia : Nyctaginaceae
Sinonim : Jalapa congesta Moench. = Nyctago hortensis Bot.
Nama daerah:
Indonesia: kembang pukul empat. Sumatera: kembang pagi sore, kembang pukul empat, bunga waktu kecil. Jawa: Kedera, segerat, tegerat. Nusa tenggara : Noja, koderat, bunga ledonosok, loro laka. Sulawesi: Pukul ampa, turaga, bodoko sina, bunga teteapa, bunga-bunga paranggi, bunga-bunga perengki. Maluku: kupa oras, cako raha.

Uraian tanaman :
Herba tahunan, tegak, tinggi 20-80 cm, berasal dari Amerika Selatan, banyak ditanam orang sebagai tanaman hias di pekarangan atau sebagai pembatas pagar rumah. Tumbuh di dataran rendah yang cukup mendapat sinar matahari maupun di daerah perbukitan. Termasuk suku kampah-kampahan, berbatang basah, daunnya berbentuk jantung, warna hijau tua, panjang 2-11 cm, lebar 7-8 cm, pangkal daun mambulat, ujung meruncing, tepi daun rata, letak berhadapan, mempunyai tangkai daun yang panjangnya 5-6 cm. Bunganya berbentuk terompet, dengan banyak macam warna antara lain: merah, putih, jingga, kuning, kombinasi/belang-belang. Mekar di waktu sore hari dan kuncup kembali pada pagi hari menjelang fajar. Buahnya keras warna hitam berbentuk telur dapat dibuat bedak. Kulit unbinya bewarna coklat kehitaman berbentuk bulat memanjang, panjang 7-9 cm dengan diameter 2-5 cm, isi umbi bewarna putih.

Sifat kimiawi dan efek farmakologis :
Tidak berbau, manis ras netral sejuk. Anti radang, peluruh air seni, memperlancar sirkulasi dan menghilangkan hambatan aliran darah.


Kandungan kimia:
Akar mengandung betaxanthins. Buah mengandung zat tepung, lemak (4,3%), zat asam lemak (24,4%), zat asam minyak (46,9%). 
Bagian yang dipakai:
Akar, daun dan buah. Dapat dipakai untuk pemakaian luar.

Pemakaian:
Akar 9-15 gram kering atau 15-30 gram segar.

Pemakaian luar:
Pembengkakan payudara (acute mastitis), bisul, koreng, luka terpukul, azcema. Lumatkan tanaman segar untuk pemakain luar atau rebus dengan air secukupnya untuk cuci.
Daun bersifat manuratif (mempercepat pematangan bisul).

Kegunaan (khasiat) :
  1. Radang amandel (tonsillitis),
  2. Infeksi saluran kencing (genitor- urinary tract. Infection), prostatitis.
  3. Kencing manis (DM), kencing berlemak (cyluria),
  4. Keputihan (leucorrhea), erosi mulut rahim (cervival erosion),
  5. Radang sendi yang akut 9acute arthritis).
Cara pemakaian:
  1. Acute arthritis: akar segar direbus lalu diminum, bila badan panas ditambah tahu.
  2. Bunga putih sebanyak 120 gram, direbus lalu minum.
  3. Bisul:
1) Pada bisulnya dioleskan sedikit minyak kemiri. Daun bunga pukul empat dilayukan diatas api, kemudian dioleskan sedikit minyak kelapa, tengahnya dilubang dan letakkan diatas bisul.
2) 10 lembar bunga pukul empat dicuci kemudian dilumatkan ditambah air garam secukupnya, ditempelkan pada bisul dan sekelilingnya lalu dibalut.
3) Akar segar dibuang kulitnya kemudian dilumatkan dan ditambah gula enau. Tempelkan pada bisulnya, sehari diganti 2 kali.
  1. Jerawat:
    Buahnya mengandung zat tepung, dibuat tepung bedak, tepung bedak ditambah air kemudian dioleskan.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar